Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela

Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela Judul Buku :   Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela Penulis : Tetsuko Kuroyanagi Pene...

Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela
Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela
Judul Buku : Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela
Penulis : Tetsuko Kuroyanagi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan Keenam belas, Juli 2014
Halaman : 272 halaman
Kategori : Biografi, Pendidikan Anak, Parenting
Rating : Must Be Read!

Totto-Chan, sebuah buku luar biasa yang kalau kata Kerispatih "Tak Lekang Oleh Waktu". Bagaimana tidak? Saya ingat betul pertama kali membaca buku ini adalah saat masih di bangku SMU sekitar tahun 2002/2003, dengan buku entah milik siapa yang bentuknya cukup lusuh saking banyaknya berpindah tangan dari satu anak ke anak yang lain. Dan sangat mengagumkan bahwa ternyata 11 tahun dari hari itu saya masih menjumpai buku ini di toko buku. Hebatnya lagi ternyata buku ini pertama kali terbit pada tahun 1982. What a wonderfull book??

Kisah pengalaman hidup dari sang penulis, Tetsuko Kuroyanagi atau Totto-Chan, seorang gadis Jepang yang sangat aktif, penuh imajinasi dan rasa ingin tahu akan segala hal hingga membuat gurunya kewalahan. Tepat 3 bulan setelah masuk kelas 1 SD Totto-Chan dikeluarkan dari sekolah karena sikapnya yang tidak bisa ditoleransi di sekolah konvensional. Kemudian sang mama memasukkan anak kesayangannya itu ke sekolah yang menakjubkan, Tomoe Gakuen.

Sebuah sekolah dengan gerbang yang berwujud pohon, ruang kelas berupa gerbong-gerbong kereta dan kepala sekolah kesayangan mereka Mr. Sosaku Kobayashi. Sangat mengejutkan bahwa pada tahun 1937 di Jepang telah berdiri sekolah dengan sistem pendidikan yang sangat ramah anak, mengingat detik ini pun sekolah konvensional masih menguasai sistem pendidikan kita.

Tomoe Gakuen, sekolah dimana anak-anak disarankan memakai pakaian yang paling usang, sehingga anak tidak perlu takut bajunya akan kotor atau robek saat bermain. Dimana bekal harus berisi makanan dari laut dan makanan dari gunung (Bukan istilah-istilah membingungkan tentang 4 sehat dll). Dimana setiap pagi guru akan menulis daftar hal yang akan dipelajari hari ini dan tiap anak bebas memilih mana yang terlebih dulu akan dilakukan tanpa terganggu dengan pilihan anak yang lain. Dimana setelah makan siang tidak ada kegiatan di dalam ruangan (belajar sambil jalan-jalan, berkebun, berenang, menari). Dimana setiap anak merasa tidak ingin pulang saat jam sekolah usai dan ingin segera sampai sekolah lebih awal di pagi hari. Ya, sekolah seperti itulah. Tomoe Gakuen.

Setelah membaca buku ini (kembali), saya merasa bahwa semua orang tua maupun pendidik WAJIB membacanya. Buku Totto-Chan dapat menjadi referensi dan inspirasi yang tak ternilai bagi para pembacanya. Detik ini pun rasanya saya tak sabar ingin menanyakan pada Ibu Guru di sekolah si Abang apakah beliau telah membaca buku ini? jika belum saya berniat menyumbangkan 1 buku untuk perpustakaan sekolah. Setidaknya para guru bisa bergantian membacanya dan murid-murid yang sudah lancar membaca pun saya yakin akan tertarik, dan bukan tidak mungkin membuahkan ide-ide kreatif lain untuk sekolah mereka. Bayangkan saja, di tahun 90an bahkan buku ini menjadi Buku Wajib para pendidik di Jepang yang dicanangkan oleh pemerintah.

Akhir kata, saya pribadi berharap akan muncul sekolah-sekolah Tomoe yang lain, atau setidaknya kita dapat menciptakan suasana sekolah Tomoe di rumah kita masing-masing. Setelah ini saya ingin mengajak si Abang membaca buku Totto-Chan dan mendiskusikan bersama, pastinya akan sangat menyenangkan. Percayalah, buku ini benar-benar investasi berharga yang tak kan lekang dimakan jaman.

Salah Hangat,

Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela
Resensi Buku Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela

Related

Resensi Buku 896846191087354758

Post a Comment

  1. Waah...kemana sj saya ya, hingga 'ketinggalan kereta' blom baca buku ini. Trims ya mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini bisa masuk komenny mb.Mechta 😊
      Hayuk dibaca mb, keren banget & kategori layak diwariskan..

      Delete
  2. aku dulu punya buku ini mbak..entah kemana sekarang dipinjem adik. ceritanya bagus banget, syedih juga ...aku pingin beliin buat si kakak.inspiratif banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu malah cuma minjem mb, skrg niat banget mau beli. Abis baca cerita ke anak2, seru! Jadi tau jg "sekolah" impian mereka, setidakny bisa diterapin dirumah sendiri..

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. ini salah satu buku favoritkuuuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Me too mba, keren banget ya cara ndidiknya.. 😍

      Delete

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item