Resensi Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor

Resensi Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor Judul : 30 Paspor di Kelas Sang Profesor Penulis : J.S. Khairen Penerbit : Noura Book...

Resensi Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor
Resensi Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor
Judul : 30 Paspor di Kelas Sang Profesor
Penulis : J.S. Khairen
Penerbit : Noura Books
Terbit : Oktober 2014
Halaman : 328 Halaman
Kategori : Perjalanan, Inspirasi
Rating : 4 of 5

"Paling lambat 1,5 bulan ke depan, kalian semua harus sudah berangkat!"

Demikian ucapan Prof. Rhenald Kasali pada hari pertama masuk kuliah Pemasaran Internasional, yang sontak membuat kelas gaduh luar biasa. Sementara paspor harus didapatkan dalam waktu dua minggu ke depan.
--------------------------------------- 30 Paspor di Kelas Sang Profesor

Dari situlah segalanya berawal, sebuah tantangan luar biasa dari dosen yang luar biasa. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan para mahasiswa yang mendengarnya. Antusias, tertantang, kebingungan, panik, semua campur aduk menjadi satu.

Ketertarikan saya pada buku ini berawal dari sebuah artikel yang saya baca di media sosial berjudul PASPORT oleh Rhenald Kasali, yang kemudian saya juga membaginya pada halaman facebook saya. Sebagaimana ditulis dalam artikel tersebut, bahwa anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit. Dan sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita, gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.

Saya kira itu sangat beralasan, karena pada saat seseorang merasakan kesendiriannya, ia akan mengeluarkan segenap kemampuan yang bahkan diluar ekspektasi mereka, dengan kata lain Break The Limit untuk dapat melalui segala hambatan yang mereka hadapi. Tak ada lagi telpon ibu bapak, minta bantuan dosen, minta ditemani sahabat, semua menjadikan mereka harus mampu bertahan di atas kaki mereka sendiri. Dan, ternyata bisa! Itulah inti dari self driving ala Prof. Rhenald kasali yang ingin disebarkan oleh para generasi muda sekarang.

Terbukti setelah membaca Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor ini saya pun seakan ikut serta dalam perjalanan dan pencarian jati diri para mahasiswa ini. Seperti ada di antara mereka yang harus bersusah payah mencari sponsorship demi membiayai perjalanan, ada yang dengan cara berjualan untuk mendapatkan uang saku, ada yang nekat pergi ke Islandia seorang diri, ada pula yang terpaksa memilih Bangladesh sebagai tujuannya karena negara Asia lain telah dibooking oleh teman yang lain.

"Sebuah perjalanan sama seperti kehidupan. Prosesnya bisa saja menyebalkan, menyakitkan atau membuat mati rasa. Tapi, ketika kamu sudah sampai di tujuan, semua beban rasanya sirna"

Pada akhirnya, dengan membaca Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor saya jadi terinspirasi kelak akan memberikan tantangan yang sama pada kedua putra kami. Tak harus persis, yang penting target self driving exercise tercapai. Bahwa sebuah perjalanan sama seperti kehidupan. Prosesnya bisa saja menyebalkan, menyakitkan atau membuat mati rasa. Tapi, ketika kamu sudah sampai di tujuan, semua beban rasanya sirna (Buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor : hal. 20). So, happy reading Dears!

Salam Hangat,

Related

Resensi Buku 3316004635470032462

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item