Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna Sebagaimana liburan sebelum-sebelumnya, saya dan anak-a...

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel,
Menutup 2017 dengan Sempurna
Sebagaimana liburan sebelum-sebelumnya, saya dan anak-anak mulai merencanakan berbagai kegiatan untuk mengisi liburan semester gasal tahun ini yang bertepatan dengan libur Natal dan tahun baru. Kami sekeluarga berencana ke Jakarta selama libur Natal dan mengisi libur tahun baru dengan mengikuti Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel pada tanggal 30 - 31 Desember 2017. By the way, ini adalah camping pertama yang diikuti si sulung tanpa didampingi keluarga, setelah sebelumnya kami hiking atau mendaki gunung bersama. Saya dan suami berharap agar kali ini Abang punya pengalaman tersendiri dengan camping bersama teman-temannya.

Camp Qur'an merupakan kegiatan liburan yang digagas oleh Pesantren Tahfidz Rijalul Qur'an Semarang untuk pertama kalinya. Saya sendiri tertarik dengan acara ini karena mengambil tema simulasi pembebasan Benteng Konstantinopel.

For your information, cerita pembebasan konstantinopel oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih menjadi kisah epic nan heroik yang paling saya kagumi. Dalam beberapa kesempatan, saya  sering kali menceritakan tentang kisah hidup Al-Fatih dari kecil hingga menjadi Penakluk Konstantinopel (sekarang Istanbul, Turki) sebagai kisah pengantar tidur. Pernah juga mengajak kedua putera kami untuk menonton video kisah Al Fatih. Namun rasanya tak ada yang lebih membekas bagi anak-anak selain pengalaman merasakan langsung simulasi Pembebasan Konstantinopel tersebut.

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Informasi Camp Qur'an

Baca juga : Resensi Buku Muhammad Al Fatih

Kegiatan Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel ini ibarat mengajarkan sejarah besar umat Islam di masa lampau dengan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk ikut merasakan suasana perjuangan di masa itu, sehingga timbul semangat (ghirah) dan kecintaan dalam diri mereka pada agama dan RABBnya. Saya beserta lebih dari 250 orang tua lain yang mendaftarkan anaknya di Camp Qur'an ini, menjadi saksi perjuangan anak-anak kami untuk bertahan hidup dan merasakan lelah letihnya perjuangan para pasukan Al Fatih selama camp. Seringkali kami ikut bergetar, merinding dan merasakan ghirah yang sama, setiap kali panitia mengabarkan kegiatan yang sedang dilakukan anak-anak sembari mengirimkan foto-foto mereka.

Meski hanya berlangsung selama 2 hari 1 malam, namun kegiatan Camp Qur'an sangat padat dan memberikan palajaran yang sangat berharga. Baik bagi anak-anak maupun para orang tua yang menitipkan putera puteri mereka. Apa saja sih, kegiatan di Camp Qur'an yang sangat berkesan?

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Pembukaan Camp Qur'an 30-31 Desember 2017

Sholat Dhuha
Para peserta Camp Qur'an berkumpul di lokasi Wisata Kebun Durian Watu Simbar Semarang sejak pukul 07.00 WIB. Mereka melakukan registrasi dan berganti dengan kaos seragam yang telah disediakan oleh panitia. Setiap anak berkumpul dengan regu masing-masing, yang berisi sekitar 12 anak usia kelas 4 SD hingga SMP, dengan seorang kakak pempimping yang telah ditunjuk. Si Abang sangat senang karena banyak teman-teman dari sekolahnya yang juga ikut serta dalam kegiatan ini. Selepas mempersiapkan tenda dan para orang tua berpamitan, peserta Camp Qur'an melakukan apel pembukaan dan dilanjutkan dengan Sholat Dhuha.

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Persiapan tenda jelang pembukaan Camp Qur'an

Hafalan Al-Qur'an
Setelah sholat dhuha, anak-anak diberi tugas berupa hafalan oleh panitia. Peserta yang berhasil menghafal minimal 6 ayat akan mendapat reward berupa koin 1 dinar. Semakin banyak ayat yang dihafal, amak semakin banyak pula dinar yang diperoleh.

Menganal mata uang Dinar
"Ternyata dinar itu kayak uang receh ya, Bund?" begitulah komentar abang tentang uang dinar. Ya, pada kegiatan ini anak-anak diperkenalkan dengan dinar sebagai mata uang. Dinar yang diperoleh satu regu dari hasil hafalan, nantinya dikumpulkan untuk membeli berbagai bahan makanan bagi mereka. Seperti jagung, singkong dan nasi bakar.

Belajar arti kerja sama dan pengorbanan
Di sinilah mereka dilatih untuk bekerja sama dan menumbuhkan sifat rela berkorban. Seorang ibu di regu kami bercerita, bahwa anaknya yang usia SMP beserta temannya berusaha menyetor hafalan sebanyak-banyaknya agar mendapat banyak dinar, sekaligus menutup setoran adik-adik SD yang mungkin tak terlalu banyak (di antara mereka banyak yang hanya mendapat 1 - 2 dinar). Peserta yang lebih besar ini secara tidak langsung dididik untuk berkorban demi anggota regu yang lain (yang rata-rata kelas 4 SD), karena beberapa dari mereka sudah mulai tiduran sambil memegang perut dan terlihat lapar. Si kakak SMP ini benar-benar merasakan beratnya tanggung jawab sebagai pemimpin. Saya sampai terharu mendengarnya..

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Kesibukan di dapur umum Camp Qur'an

Survival

Dengan dinar yang diperoleh, setiap regu harus memikirkan apa saja yang perlu mereka beli untuk memasak di dapur umum. Seperti harus membeli berapa panci, alat pembakar makanan, berapa buah jagung, singkong serta nasi bakar agar bisa mengisi perut semua anggota regu.

Belajar Dasar-Dasar TIM SAR dan Pengurusan Jenazah
Pelajaran ini sebagai bekal pasukan Al-Fatih jika terjadi keadaan darurat ketika 'perang'. Mereka diajarkan tentang pertolongan pertama hingga merawat jenazah, dari memandikan hingga memakaikan kain kafan.
Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Kegiatan Camp Qur'an
Memanah
Pemilihan panglima Al-Fatih ditentukan dengan kegiatan seleksi memanah.

Nobar Film Al-Fatih
Malam harinya, peserta diajak untuk nonton bareng film tentang Al-Fatih. Ternyata Al-Fatih kecil adalah anak yang nakal, malas dan sombong, karena merasa sebagai anak seorang khalifah. Hingga suatu hari sang Sultan membawa seorang guru untuk mendidik Al-Fatih. Dialah Syaikh Ahmad Qur'ani, guru sekaligus mentor kehidupan Al-Fatih. Beliau berhasil mengubah Al-Fatih kecil yang manja menjadi anak yang sangat visioner dan pantang menyerah.

Belajar Tali Temali 
Setelah kurang lebih 3 jam tidur di malam hari, anak-anak dibangunkan sekitar pukul 01.30 dini hari. Mereka diberi tugas membuat kuda perang, kapal perang, pelontar peluru dan lain sebagainya menggunakan tongkat. Sebagaimana pasukan Al-Fatih yang sangat sibuk pada malam hari menjelang penaklukan, suasana di Camp Qur'an pun sangat riuh dengan para 'arsitek' yang membuat aneka perlengkapan perang. 

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Kapal Panglima, Kuda Perang dan Para Pasukan Musuh penjaga Benteng
Berburu
Sebelum  khusyuk bermunajat di 1/3 malam, para 'pasukan' mencari hewan buruan untuk dimakan pagi hari menjelang penaklukan. Panitia melepas ayam-ayam untuk ditangkap oleh setiap regu. Mereka lalu membersihkan, merebus dan membakar ayam tersebut untuk dijadikan sarapan. Ini adalah hal yang paling bikin saya amazed! Kalau bukan dari event seperti ini, rasanya kok mustahil saya mengajarkan hal seperti ini ke anak-anak. Maklum, saya ini picky banget dan rada jijikan. Hahaha.. Surprisingly, saat saya tanya ke Abang, ternyata dia makan ayam bakar itu dengan lahap. "Ayamnya alot, nggak ada rasanya. Tapi enak!" begitu katanya. Entah enak beneran atau efek lapar. But I'm so proud of him.


Simulasi Pembebasan Benteng Konstantinopel
Sekitar pukul 07.30 keesokan harinya, anak-anak telah sarapan dengan ayam buruan dan siap menaklukkan Benteng Konstantinopel. Anak dengan nomor ganjil menjadi pasukan Al-Fatih, sedangkan yang bernomor genap menjadi pasukan musuh yang melindungi benteng. Riuhnya para pasukan yang saling melontarkan 'peluru' (dibuat dari plastik berisi air, yang mereka ambil dari kolam), suara meriam a.k.a mercon hingga gema Takbir terdengar dimana-mana. Pada momen ini rasanya dada saya ikut bergetar.

Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel, Menutup 2017 dengan Sempurna
Simulasi Pembebasan Benteng Konstantinopel,
dilanjutkan makan soto bersama. SEGERRR

Baca Juga : Buku yang Membuatku Jatuh Cinta pada Sejarah

Selepas acara puncak simulasi pembebasan benteng, anak-anak disuguhi soto segarrr. Mereka makan dengan lahap layaknya orang yang udah lama nggak lihat nasi, hehehe.. Betul, selama camp memang bisa dikatakan makanan serba terbatas. Hanya nasi bakar, jagung dan singkong. Lapar, dong? Jelas, namun hal itu pula yang dirasakan oleh pasukan AL-Fatih selama pengepungan Benteng Konstantinopel dalam kurun waktu berbulan-bulan hingga akhirnya meraih kemenangan. Selalu ada pengorbanan besar dibalik setiap keberhasilan. And you did it, Son!

Tak heran Camp Qur'an Pembebasan Benteng Konstantinopel ini menutup 2017 dengan sangat sempurna. Kegiatan penuh petualangan nan sarat makna. Jadi, ini dia salah satu peristiwa paling berkesan di tahun 2017, sebagai jawaban atas challenge di #ArisanBlogGandjelRel periode 19 yang dipilih oleh Mbak Tanti, empunya www.mechtadeera.com dan Mba Nuzha, yang tulisannnya bisa dibaca di www.gayeman.com. Semoga bermanfaat!

"Agar kelak, ada golongan pemuda yang Allah mencintainya dan dia mencintai Allah. Pemuda pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa"
-Camp Qur'an 1, Detik-detik Pembebasan Konstantinopel-

Related

Pendidikan Anak 8895807864983701957

Post a Comment

  1. Aahh... Anda menulisnya dgn sangat indah��

    ReplyDelete
  2. Waah..pengalaman yg seruuuu...trims sdh berbagi pengalaman ini mbaa..

    ReplyDelete
  3. Aku merinding sekali bacanya :D seru juga ya acara seperti ini.

    ReplyDelete
  4. Jadi pengen ikutan mba hehehhe ...
    banyak sekali ilmu yang bisa dipetik pelajaran dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Makasih mba udah membagikannya.

    ReplyDelete
  5. Aaah, andai kemarin anakku bisa ikutan juga, pasti dapat pengalaman seru juga ya.

    ReplyDelete
  6. Barokalloh, manfaat dunia akhirat InsyaAlloh, jika kita mendidik anak-anak sejak dini seperti ini kelak bangsa ini akan makmur dan menjadi pemimpin yang amanah 😊

    ReplyDelete
  7. Seru banget acaranya ya mba, jaman aku kecil kok ga ada acara kaya gini paling pesantren kilat biasa aja hihii

    ReplyDelete
  8. Seru banget acaranya, Mbak. Belajar sejarah jadi tidak membosankan plus sangat mengena di ingatan anak-anak ya. Semoga pas Ai udah besar acaranya masih eksis. Jd bisa ikutan. Hehe

    ReplyDelete
  9. Seru banget acaranya, sayangnya pas mudik ey..semoga nanti dibikin lagi hihi..

    ReplyDelete
  10. Acara untuk anak-anak sekarang semakin kreatif ya mbak. Tidak hanya diberi teori saja tetapi sudah dengan praktik seakan-akan mereka mengalami sendiri. Seru dan pasti mereka tidak mudah melupakan kegiatan ini.

    Saya jadi pengen ikutan juga membebaskan benteng Constantinopel bersama mereka :).

    ReplyDelete
  11. Mashaallah, tabarakallah.. Acara seperti ini nuh yang dibutuhkan anak-anak supaya mereka juga kenal dan tertarik pada sejarah islam beserta tokohnya.. Bahkan, dalam kegiatan anak-anak juga diberikan kegiatan positif seperti sholat dhuha, hafalan Qur'an, memanah.. Benar-benar seru ya mba..

    Kunjungan pertama, salam kenal mba :)

    ReplyDelete

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item