Yuk, Bantu Si Kecil Wujudkan Resolusinya!

Yuk, Bantu Si Kecil Wujudkan Resolusinya! Tema #ArisanBlog GandjelRel yang dipilih sama mba Lestari kali ini adalah tentang resolusi ...

Yuk, Bantu Si Kecil Wujudkan Resolusinya!
Yuk, Bantu Si Kecil Wujudkan Resolusinya!
Tema #ArisanBlogGandjelRel yang dipilih sama mba Lestari kali ini adalah tentang resolusi di tahun 2018, yang mana sukses bikin saya mengalami writer block. Karena eh karena, saya memang nggak pernah bikin resolusi apapun setiap pergantian tahun. Bisa dibilang, pemikiran saya mirip sama vlog Resolusi Ampas Kacang dalam Motive yang dibuat Om Master di channel ucupnya. Karena bagi saya, If you can't do it now, you can't do it later.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, resolusi (n) berarti putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah / sidang). Resolusi juga bisa berarti pernyataan tertulis, yang biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal (sumber : https://kbbi.web.id/resolusi). Pada perkembangannya, resolusi menjadi sebuah trend setiap pergantian tahun. Resolusi selalu dijadikan bahan pemberitaan, terutama oleh media infotainment untuk ditanyakan pada setiap narasumber, dan pada akhirnya kita harus puas hanya dengan jawaban, "Menjadi orang yang lebih baik", "Lebih banyak ibadah", "Usaha makin lancar", yang sama sekali nonsense!

Well, dibalik sikap apatis terhadap trend resolusi tahunan, ternyata saya pun berhasil menemukan sisi positifnya. Beberapa waktu lalu, putera sulung kami pulang sekolah sambil membawa kertas tugas yang berisi tentang Resolusi Tahun Baru. Si Abang menuliskan 5 point resolusinya, dan guru meminta bantuan kepada orang tua agar anak bisa mewujudkan resolusi tersebut. Yap, ini baru pendidikan berkonsep, yang mengajarkan kerjasama anak dan orang tua untuk menjadi sebuah tim demi mewujudkan tujuan yang sama. Maka mulailah kami berpikir, apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Break down
Karena resolusi adalah berupa tujuan, maka hal pertama yang perlu dibuat adalah dengan membuat breakdown, berisi cara-cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan. Salah satu resolusi yang ditulis Abang adalah ingin pandai Bahasa Inggris. Maka akan ada 2 pilihan, mau masuk lembaga bimbingan atau belajar di rumah? Karena Abang memilih belajar di rumah, maka dibuat lagi breakdown yang berisi kapan dan bagaimana dia akan belajar. Diantaranya :

  • Kami memasukkan "fun english" ke dalam jadwal mingguan kami yang akan diisi pengenalan kosa kata. 
  • Membuat tugas menerjemahkan sebuah lagu berbahasan Inggris yang Abang sukai, 1 lagu setiap minggunya, untuk kemudian diceritakan kembali kepada anggota keluarga yang lain.
  • Menjadikan hari Jum'at sebagai English Day. Boleh bicara campur-campur asal ada Inggrisnya, hehe...

Target Waktu
Tak ada resolusi yang akan berjalan tanpa target waktu yang jelas. Jadi tentukan sasaran yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Dalam kasus ingin pandai Bahasa Inggris ini, kami membuat target per tema. Misalnya, Bulan Februari temanya tentang anatomi tubuh serta berbagai kegiatan yang berhubungan dengan anggota tubuh. Tentunya harus selalu ada review di akhir bulan.

Konsekuensi
Resolusi umumnya bersifat personal, jadi tantangan terberatnya adalah mengalahkan kemalasan diri sendiri. Oleh karenanya, akan sangat membantu jika ada sebuah tim (atau orang lain) untuk mewujudkan resolusi tersebut. Dalam hal ini tentunya Ayah, Bunda dan Adik, serta anggota keluarga lain di rumah. Konsekuensi kami sih, yang mudah-mudah saja.
  • Kalau sedang tidak bisa memenuhi 'fun english' sesuai jadwal, maka tentukan hari penggantinya (tetap dalam minggu tersebut).
  • Jika terjemahan satu lagu tidak selesai dalam seminggu, maka tugas minggu depan akan menjadi tiga kali lipat. Yang ini pasti emaknya bakal ikut capek juga bantu nerjemahin, makanya harus rajin-rajin ngingetin biar nggak kelewat deadline.
  • Kalau kebetulan semua orang rumah lupa ada English Day di hari Jum'at, konsekuensinya 3 hari berturut-turut setelahnya akan menjadi English Day! Ribet sih, tapi lucu dan sama sekali nggak memberatkan, kok.
Baca Juga : Wajib Militer Ala Anak SD

Yah, pada akhirnya resolusi hanyalah sebuah sarana menyemangati diri untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Tercapai tidaknya tentu bergantung kesungguhan masing-masing, plus support dari orang-orang terdekat. Yuk, Bantu Si Kecil Wujudkan Resolusinya! Jangan sampai hanya jadi basa basi resolusi.

Salam Hangat,

Related

Omong Kosong 7056066733938903589

Post a Comment

  1. Anak-anakku juga aku target menguasai ketrampilan tertentu. Kalo soal akademik biasanya jadi urusanku tapi kalo soal agama, seni, olahraga itu bagian ayahnya..hihi

    ReplyDelete
  2. Resolusi itu perlu seperti layaknya impian dan harapan, buat semangat biar terwujud dengan berdoa dan berusaha tentunya 😀

    ReplyDelete

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item