Trik Memotivasi Anak

Trik Memotivasi Anak Happy Tuesday Ayah Bunda... Sebenarnya saya agak ragu-ragu mau menulis tentang  Trik Memotivasi Anak , karena juju...

Trik Memotivasi Anak
Trik Memotivasi Anak
Happy Tuesday Ayah Bunda... Sebenarnya saya agak ragu-ragu mau menulis tentang Trik Memotivasi Anak, karena jujur saja saya bukanlah pakar ataupun psikolog anak yang lebih concern di bidangnya. Namun saya yakin setiap orang tua punya cara dan pengalaman masing-masing dalam mendidik anak-anaknya, termasuk bagaimana Trik Memotivasi Anak. Nah, kali ini saya adalah salah satu dari para orang tua yang sekedar ingin berbagi tentang trik memotivasi anak yang kami terapkan di rumah.

1. Membuat Papan Prestasi
Papan prestasi hanyalah istilah, bisa benar-benar dibuat dari papan, kertas, plastik tebal maupun gabus (seperti yang kami gunakan dirumah). Ayah Bunda tinggal mengajak sang buah hati untuk mendekorasi atau mewarnai papan tersebut sesuka hati, seperti gabus putih dapat kita cat warna warni, diberi tempelan, dilukis, yang penting anak akan senang setiap kali melihatnya. Lalu apa fungsinya? Sesuai dengan namanya, papan prestasi berfungsi sebagai media pamer / ajang unjuk gigi hasil kreatifitas anak-anak. Misalnya si abang baru tertarik tentang astronaut, suatu hari dia menggambar seorang astronaut yang sedang menginjakkan kaki di planet lain, lengkap dengan narasi cerita tentang gambar tersebut. Kemudian gambar itu kita tempel deh ke papan prestasi. Harapannya setiap orang yang datang kerumah akan melihat dan mengapresiasi karya si abang, dampaknya anak jadi makin semangat mengembangkan imajinasinya. Selain lukisan, papan prestasi bisa ditempel apapun ya... bisa tabel bintang, menu makanan yang dibahas bersama, kesepakatan keluarga, semua tergantung kesepakatan anak dan orang tua.

2. Tabel Bintang
Tabel bintang ini berisi kolom tanggal dan kegiatan yang akan diberi bintang. Konsepnya adalah orang tua akan menuliskan bintang / menempel bintang bila anak melaksanakan kegiatan yang telah disepakati bersama. Pada tabel bintang kami, kolom kegiatan berisi SHOLAT, INFAQ, MENGAJI, BACA CERITA, MEMBANTU PEKERJAAN RUMAH, LAIN-LAIN (kami isi bila si anak pada hari itu melakukan hal positif lain selain dari yg telah disebutkan). Biasanya kami membuat tabel bintang dengan periode per bulan, dan di akhir bulan kami akan menghitung berapa jumlah bintang yang didapat dan tugas ayah untuk memberi reward ;)

Berhubung sejak memasuki SD si sulung sudah diberikan buku kontrol harian dari sekolah, maka tabel bintang kami dipindahkan ke buku tersebut. Selanjutnya giliran si Adek yang akan punya tabel bintangnya sendiri.

3. Kesepakatan Keluarga
Kesepakatan Keluarga berisi perjanjian tiap-tiap anggota keluarga beserta konsekuensi atas pelanggaran kesepakatan. Misalnya dalam poin AYAH terdapat kesepakatan berbunyi "Bila Ayah pulang lambat, Ayah akan menelpon rumah terlebih dahulu" dengan konsekuensi pelanggarannya adalah Ayah harus membelikan sate!. Sedangkan pada poin ABANG ada yang menyatakan bahwa "Abang tidak akan rewel di pagi hari / menjelang sekolah" dengan konsekuensi tidak menonton Upin Ipin selama sehari.

Poin-poin kesepakatan dapat diusulkan oleh anak maupun orang tua, sekaligus sebagai sarana komunikasi agar tidak ada protes dari anak maupun marah-marah yang tidak perlu dari orang tua. Semuanya terasa lucu dan sepele bukan? Namun dapat mengajarkan anak tentang reward and punishment serta mengingatkan kembali bagi kami para orang tua untuk selalu menepati janji.

4. Uang Hasil Bekerja
Banyak konsultan parenting yang menganjurkan untuk mengenalkan arti uang pada anak sedini mungkin, semua itu mengajarkan bahwa untuk meraih sesuatu selalu ada usaha yang harus dilakukan. Kami baru menerapkan hal ini pada si Abang sejak TK B, sedangkan Adek belum dilibatkan karena belum paham tentang kegunaan uang. Penerapannya adalah ketika mau membantu pekerjaan rumah seperti menyiram bunga, menata rak buku, merapikan dan membersihkan kamar, membersihkan kebun, menguras aquarium, dll (konsepnya anak sebagai pembantu orang tua) maka kami akan memberikan reward berupa uang yang akan dimasukkan ke sebuah kaleng/dompet.

Bila suatu hari Abang menginginkan mainan atau sesuatu, kita akan mengambil uang dari kaleng tersebut atau bisa juga melalui perjanjian iuran dengan orang tua dan sebagainya. Jika barang yang ingin dibeli harganya murah, tentunya harus mengambil dari uang hasil membantu pekerjaan rumah tersebut. Sedangkan bila menginginkan sesuatu yang lebih mahal seperti jam tangan, sebaiknya kita tanya dulu jam seperti apa yang diinginkan? kita survey berapa harganya? kemudian buatlah kesepakatan. misal untuk jam seharga 50.000 kita bisa bernegosiasi, "Okey, Abang silakan rajin membantu sampai uangnya 20.000 nanti sisanya Ayah/Bunda yang bantu." Jangan lupa selipkan motivasi "Uangnya Abang sekarang udah 15.000 lho, tinggal dikit aja kurangnya. Harus semangat ya! Kalau Abang tiap hari mau membantu Insya Allah 3 hari lagi kita udah bisa beli jam". Pasti anak kita akan membantu dirumah dengan semangat. Namun kami tidak memberlakukan reward uang untuk hal-hal yang sifatnya kewajiban, seperti membereskan mainan setelah bermain, membuang sampah pada tempatnya atau menyiapkan peralatan sekolah tiap malam harinya.

Banyak hal yang dapat dipetik dari pelajaran tentang Uang Hasil Bekerja. Anak akan lebih menghargai uang (tidak boros), belajar berhitung dengan menghitung uang yang diperoleh tiap harinya, belajar skala prioritas barang mana yang ingin dibeli terlebih dahulu, belajar bersabar bahwa tidak semua keinginan kita akan terkabul saat itu juga, serta belajar tentang usaha dan pengorbanan untuk mencapai sesuatu. Luar biasa bukan? Lalu bagaimana kalau tiba-tiba anak kita bosan? Atau selama berhari-hari tidak mau membantu? Tidak masalah, mungkin dia sedang capek, sedang tidak ada motivasi, sedang merasa tidak perlu uang karena tidak ingin apapun. Biarkan saja sambil sesekali mengingatkan "Kayaknya udah lama ya Abang ga bantuin Ayah/Bunda..." dan tunggulah sampai dia kembali bersemangat.

Rasanya cuma 4 hal saja yang bisa saya bagikan dengan Ayah Bunda semua, saya percaya Ayah Bunda juga punya ide-ide kreatif lainnya dalam Trik Memotifasi Anak yang bisa disharing disini. Saya tunggu ya...

Salam Hangat,

Related

Tips 2687839051681749820

Post a Comment

  1. Many parenting consultants who advocate to introduce the meaning of money to children as early as possible, all it teaches that to achieve something there is always an effort that must be done.

    ReplyDelete

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item