NGAMEN GRATIS!?

Pernahkah Mommies menjumpai tulisan "NGAMEN GRATIS! " atau "PENGAMEN GRATIS"? di kota kami, Semarang, banyak toko-toko ...

Pernahkah Mommies menjumpai tulisan "NGAMEN GRATIS!" atau "PENGAMEN GRATIS"? di kota kami, Semarang, banyak toko-toko yang menempeli pintu masuknya dengan tulisan seperti di atas? Apa maksudnya? Nah, ini baru mau kita bahas.

Kalau dipikir lagi, rasanya ga penting banget ya bahas beginian? Eits, tunggu dulu.. itukan buat kita, para orang dewasa. Namun berbeda bila tulisan tersebut dibaca oleh anak-anak, bahkan bisa menghasilkan puluhan pertanyaan! Itulah yang saya alami.

Saya yang tadinya ga pernah ambil pusing dengan tulisan "NGAMEN GRATIS" itu mendadak dapat pertanyaan dari putra sulung kami. Suatu hari sepulang kami dari sebuah toko roti, si Abang bertanya "Bunda, tadi itu ada tulisan 'Ngamen Gratis' di toko, apa maksudnya?" detik itu pula lah saya juga mulai mikir. "Iya ya, artinya apa?" Setahu saya, itu artinya kalau ada orang yang ngamen di depan toko tidak akan diberi uang oleh pemilik maupun penjaga toko. Makanya disebut gratis! Lalu saya jawab saja sesuai pemahaman saya selama ini.

Si Abang belum puas rupanya, karena pertanyaan selanjutnya adalah "Maksudnya gimana? Ga dikasih uang kok bisa gratis!??" Hahaha.. mampus lah saya yang juga ikut pusing. Belum sempat berpikir, Abang melanjutkan ocehannya "Ooo.. Abang tau! Paling itu maksudnya kalau ada pengamen dateng boleh masuk & ambil roti, ga usah bayar. Kan, gratis!" Ngek ngoook... Saya langsung tertawa lepas mendengarnya, hehe.. bener juga ya, kalau tulisan Ngamen Gratis ya harusnya pengamen boleh ambil apa aja gratis, masuk akal! Lalu, kenapa selama ini diartikan kl ngamen ga dikasih uang? Kenapa juga kata-katanya "Ngamen Gratis!"? Bukan "Dilarang Ngamen!" Aja, kan lebih eksplisit tuh bahasanya? Haduuuuuh... rasa-rasanya saya jadi pusing dengan pemahaman orang kebanyakan tentang penggunaan bahasa. Sepertinya memang anak-anak jauh bisa berpikir logis!

Tak lama kemudian, putra kami kembali bercerita "Bunda, kemarin Abang baca peraturan yang ditempel di supermarket AJ lucu lho! Masa tulisannya 'Yang Mencuri Gratis Naik Mobil Polisi'? Enak banget bisa dianter kemana-mana pakai mobil polisi, gratis lagi!" Wkwkwk... kembali saya tertawa sampai mules, jujur saja saya bahkan ga pernah tau kalau di supermarket AJ yang dimaksud ada pengumuman seperti itu! Si Abang ikut malu karena saya menertawakan ceritanya, kemudian saya timpali "Iya bang, boleh jalan-jalan pakai mobil polisi gratis, habis itu sekalian gratis nginep di kantor polisi". Hehe.. Dan seperti biasa, anak kecil yang pengen tau banget ini selalu membalas "Maksudnya gimana?? Abang ga paham.." Nah, kalau sudah begini pasti kelanjutannya adalah penjelasan panjang lebaaaar sampai si empunya merasa puas. ^_^

Lain waktu, ia berkata sambil membaca tulisan pada bungkus rokok yang dijual di mini market "Rokok Membunuhmu!, tapi kok masih aja banyak yang jual sama beli rokok ya Bund? Aneh!" Kontan saja si mbak penjaga mini market cuma bisa mesem miris.

Kejadian seperti di atas mungkin tidak hanya saya yang mengalaminya, tapi dari hal-hal kecil itu saya jadi makin sadar kalau pola pikir anak jauh lebih jujur dan logis dibanding kita, orang (yang mengaku) dewasa. Saat-saat seperti itulah saya merasa jadi seorang murid dari guru kecil saya yang memberi banyak pelajaran hidup.

Salam Hangat,

Related

Omong Kosong 432570881463588807

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item