Pelajaran Hidup dari Berbisnis

Pelajaran Hidup dari Berbisnis Siapa sih yang tidak ingin punya bisnis sendiri? Apapun pekerjaannya, saya rasa setiap orang memiliki ke...

Pelajaran Hidup dari Berbisnis
Pelajaran Hidup dari Berbisnis
Siapa sih yang tidak ingin punya bisnis sendiri? Apapun pekerjaannya, saya rasa setiap orang memiliki keinginan untuk mandiri. Meski ada juga sih yang merasa sudah cukup puas dengan gajinya dan tinggal menunggu pensiunan di hari tua, hehe..

Bisnis idaman pastinya adalah usaha yang sesuai dengan passion kita, karena segala sesuatu yang dilakukan dengan kecintaan pastilah lebih terasa menyenangkan ketika menjalani prosesnya. Tapi manusia boleh saja berencana, namun Tuhanlah pemilik segala ketetapan. Seringkali yang terjadi adalah hal-hal diluar rencana kita, sehingga membuat kita gagap pada awalnya hingga bisa menemukan makna di dalamnya.

Dalam hal bisnis pun, banyak hal yang terjadi di luar rencana saya, yang akhirnya mengantarkan saya pada pengalaman demi pengalaman jatuh bangunnya mengelola bisnis.

1. Counter Pulsa & PPOB
Berawal dari saudara yang memiliki counter pulsa, kami (saya dan suami) pun berniat membuat usaha yang sama, dengan harapan bisa ikut mengembangkan usaha sang saudara tersebut. Sebagai orang yang baru pertama kali berbisnis, saya cukup merasakan repotnya menyempatkan waktu menengok counter dua hari sekali yang jaraknya satu jam dari rumah kami di sela-sela waktu kantor dan menemani anak-anak, berkutat dengan server pulsa, hp yang perlu diservice, kulakan aksesoris hp dll. Usaha pertama kami ini pun hanya bertahan sekitar 2 tahun.

Lesson : Sangat susah berlaku professional ketika kita membangun usaha bersama saudara.


2. Rental Mobil
Usaha ini pun tak terlalu bertahan lama karena maraknya mobil-mobil rental yang dibawa kabur customer membuat kami tak mau ambil risiko. Maklum pebisnis newbie takut rugi ^_^

Lesson : Kepercayaan adalah hal utama dalam bisnis ini


3. Tas Lemon
Tas lemon ini murni inisiatif saya pribadi. Awalnya saya naksir berat sama tas yang dipakai seseembak designer ternama, lalu berselancarlah saya di dunia maya mencari tahu bisa beli dimana tas imut itu. Ternyata saya mendapati laman luar negerilah yang menjualnya, ya iyyalah yang beli juga artis. Tak mau kecewa, saya pun berinisiatif memesannya secara custom ke pengrajin tas sesuai bentuk yang sudah dimodifikasi serta bahan pilihan saya. Taraaa! Jadilah tas lemon kesayangan nan cantik.

Pelajaran Hidup dari Berbisnis
Lemonbag by Lemoniax

Kemudian saya pun mencoba menawarkan tas tersebut melalui berbagai media sosial dan mendapat respon yang luar biasa, dari situlah saya mulai memproduksi massal dengan label Lemoniax. Sayangnya di tahun kelima ini saya kurang fokus menjalaninya, dengan alasan ada usaha lain yang juga harus saya pikirkan, kerjaan kantor, anak-anak yang saya tak ingin kehilangan sekecil apapun moment dengan mereka, ngeblog, duh, maruk bener saya ini! So far sampai saat ini tas lemon masih ready stock, sesekali masih ada pembeli, pun masih banyak yang nge-like fanpage Lemon Bag ID meski jarang update. Hiks, sebenarnya banyak impian saya berkaitan dengan brand ini, tapi apalah daya tangan dan kaki saya tak mampu menggapai segalanya.

Lesson : Konsistensi adalah hal tersulit ketika kita memiliki banyak pilihan. Yeah, bukankah dalam hidup kita harus memilih?

Buat kalian yang kepo dengan tas lemon by Lemoniax bisa diintip di www.lemonbagid.blogspot.com ya, barang ready stock ^_^

4. Kantin Halal & Healthy
Bagi orang yang mengenal saya, pasti nggak akan menyangka kalau suatu saat saya akan bergelut di usaha kuliner. Apalah saya yang kemampuan masaknya standar-standar aja, mending nulis atau beberes rumah deh! Hehehe.. Namun skenario Allah memang selalu ajaib, dengan caraNYA yang serba tak terduga membuat saya meneruskan usaha Mama mertua untuk mengelola kantin ini. 

Pelajaran Hidup dari Berbisnis
Pelajaran Hidup dari Berbisnis

Berstatus sebagai kantin kantor di salah satu kanwil kementerian provinsi, membuat saya harus pintar-pintar berhubungan dengan ibu-ibu Dharma Wanita beserta segala urusan administrasi lainnya. Mengelola kantin yang awalnya bernama Kantin Dharma Wanita ini memberi banyak pengalaman kepada saya hingga tahun keempatnya, mulai dari diremehkan, nggak ngerti apa-apa tentang masakan, nggak pernah ke pasar kecuali habis dapat wangsit, nggak pernah tahu harga sembako, buta manajemen rumah makan, berkali-kali berganti metode pembukuan, memberi nama dan logo sesuai dengan konsep, melakukan inovasi, yang kesemuanya membuat saya semakin 'dewasa'. 

Pelajaran Hidup dari Berbisnis
Kantin Halal & Healthy
Dari yang awalnya tanpa sengaja 'kecemplung' hingga akhirnya muncul kecintaan dan rasa tanggung jawab untuk membuatnya tetap berjalan dan berkembang. Faktanya usaha ini juga menjadi sumber rezeki yang memampukan kami untuk semakin banyak berbuat kebaikan. Hal ini juga yang menginspirasi saya untuk menulis Tantangan Mengelola Bisnis Warisan.

Lesson : Kadang kala Allah memberi kita kejutan. Meski terkaget-kaget saat menghadapinya, namun sejatinya berisi pelajaran hidup sarat makna.

Itulah beberapa usaha yang pernah saya jalani, selain jualan baju musiman yang agak memalukan kalau ditulis (saking seringnya up and down). Sebenarnya saya masih memendam sebuah impian, yaitu ingin memiliki sebuah perpustakaan yang dipadukan dengan cafe. Karena buat saya, me time ternikmat itu ketika saya bisa membaca buku bagus sambil ditemani secangkir kopi dan croissant! Duh, malah jadi ngebayangin. 

Special thanks buat dua embak super kece pemenang #arisanbloggandjelrel periode 9, Mba Wahyu Widyaningrum, empunya www.awanhero.com dan BunSal yang tulisan-tulisan kerennya bisa dibaca di www.muslifaaseani.com. Temanya sukses bongkar aib saya di dunia bisnis, hahaha...

Related

Tips 705696431535260616

Post a Comment

  1. Aku juga udah ngalamin jatuh bangun berbisnis mbak tp aku skr lagi pengen banget punya studio foto dan rental kamera

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah nggak sekalian nerima les fotografi mba Muna? Saya minat banget tuh ^_^

      Delete
  2. Aku juga udah ngalamin jatuh bangun berbisnis mbak tp aku skr lagi pengen banget punya studio foto dan rental kamera

    ReplyDelete
  3. Emang berbisnis dengan saudara susah untuk profesional Mbak. Btw, semangat, sukses buatmu ya Mbak. MAkasih ya, maaf telat nih baru mampir

    ReplyDelete

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item