Riuhnya Dunia Maya

Riuhnya Dunia Maya Entah mengapa beberapa bulan belakangan ini saya tak terlalu tertarik dengan riuhnya dunia maya . Cwitter yang hanya...

Riuhnya Dunia Maya
Riuhnya Dunia Maya
Entah mengapa beberapa bulan belakangan ini saya tak terlalu tertarik dengan riuhnya dunia maya. Cwitter yang hanya saling mengejar hashtag untuk menjadi trending topic, Ucup juga makin lama makin seragam konten videonya. Belum lagi si 'buku wajah' yang tambah berisik dengan seringnya video yang mendadak terputar (karena sekarang mostly isinya video). Insta yang seringkali jadi pelarian pun, selalu berkutat seputar makanan, traveling dan eksistensi.

Saya tidak sedang membahas soal perbandingan berbagai media sosial yang ada, saya hanya sedang merenungkan penurunan ketertarikan saya. Ah, mungkin karena faktor usia. Meski banyak pula pengguna media sosial yang jauh lebih matang dibanding saya. Harapan hati kecil ini, inginnya memang karena saya tak lagi mengharap pengakuan dari manusia.


Ya, saya yakin kita semua sadar, baik diakui atau tidak, media sosial memang ranah untuk menunjukkan eksistensi diri. Saya jadi malu ketika mengingat kembali apa yang saya describe dalam setiap profil tentang diri sendiri di setiap akun saya. Atas nama profesionalitas, personal branding, asas kemanfaatan, serta berbagai kepentingan lain yang berada di baliknya, membuat saya hampir tak bisa melihat tipisnya tabir kesombongan yang ingin saya munculkan. 

Tetiba berkelebat gambaran sahabat Rasullullah SAW, Bilal Bin Rabbah ra, seorang budak yang 'tak nampak' di bumi namun suara alas kakinya telah terdengar di surga. Begitu pula dengan Uwais Al-Qarni ra, yang meski belum pernah bertemu Rasulullah SAW sekalipun, namun namanya telah terkenal seantero penduduk langit.

Maka tersungkurlah diri ini di hadapan Sang Maha Kuasa, Allah SWT. Robbii innii dzolamtu nafsii, faghfirlii. 
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendzolimi diriku sendiri, maka ampunilah aku" 
QS. Al-Qosos : 16
Baca Juga : Rasakanlah, belajarlah

Related

Omong Kosong 1870179701772156432

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item