Jelajah Bandung Dalam 3 Hari 2 Malam
Jelajah Bandung Dalam 3 Hari 2 Malam Bandung memiliki kemiripan dengan Yogyakarta dalam hal wisata, yaitu sama-sama membawa kita untuk ...
https://www.parentingid.com/2019/01/jelajah-bandung-dalam-3-hari-2-malam.html
Jelajah Bandung Dalam 3 Hari 2 Malam |
Secara keseluruhan kami sekeluarga menghabiskan waktu 5 hari keliling Bandung, termasuk perjalanan dengan kendaraan pribadi pergi-pulang dari Semarang. Tempat wisata mana aja sih, yang bisa kita jelajahi dalam 3 hari 2 malam?
Hari pertama - Jelajah Bandung Selatan
Obyek wisata paling terkenal di wilayah Bandung Selatan adalah kawasan Ciwidey dan Pengalengan. Berangkatlah sore atau malam hari sebelumnya agar kita dapat menginap di daerah ini terlebih dahulu.
Baca juga : Menjelajahi Wisata Kaliurang dalam Sehari
Cimanggu Hot Spring
Jika kita telah menginap di daerah Ciwidey, akan banyak wisata air panas yang berjajar. Pagi-pagi sekali kami menuju Cimanggu hot spring dengan berjalan kaki, karena lokasinya sangat dekat dengan home stay yang kami sewa. Pemandian air panas di Bandung rasanya jauh lebih panas dibanding dengan obyek wisata serupa di Jawa Tengah. Bisa jadi karena banyaknya pemandian di Ciwidey, sehingga pengunjung tak berfokus pada satu lokasi saja. Sehingga panasnya air makin terasa. Waktu 2 jam rasanya sudah cukup untuk menghangatkan badan dan kembali ke penginapan.
Glamping Lake Side
Selepas mandi dan sarapan, tujuan berikutnya adalah Glamping Lake Side. Jika kita ingin menginap di glamping yang terletak di antara perkebunan teh nan indah ini, bersiaplah untuk memesan beberapa bulan sebelumnya. Karena jumlah glamping yang hanya 19 tenda, membuatnya selalu diburu para wisatawan.
Namun bagi yang tak bisa menginap di area ini jangan berkecil hati. Dengan datang di pagi hari, kita masih bisa menikmati seluruh wahana di Glamping Lake Side Rancabali ini. Seluruh wahana mulai dari teras bintang, taman kelinci, jembatan pinisi, pinisi view point, balkon adventure camp, patenggang lake side hingga taman bunga dapat kita nikmati hanya dengan tiket paket seharga Rp.50.000,-/orang! Kita bahkan bisa menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengelilingi kawasan wisata di lereng Gunung Patuha ini.
Teras Bintang |
Resto Perahu Phinisi dilihat dari Taman Bunga |
Taman Kelinci |
Situ Patenggang yang bersebelahan dengan Taman Kelinci |
Kawah Putih
Inilah tempat yang tak boleh dilewatkan ketika kita berada di Ciwidey, apalagi kalau bukan menikmati keindahan kawah putih yang mempesona. Untuk memasuki kawasan kawah putih, kita dikenakan tiket sebesar Rp. 20.000,-/orang. Khusus pengguna mobil pribadi dibebankan biaya tambahan Rp. 150.000,-/mobil untuk jasa perawatan lingkungan.
Sebelum memasuki kawasan kawah, bawalah air mineral (karena tidak ada penjual di area kawah) dan masker dari rumah. Jika tidak, kita harus rela membeli masker di pintu masuk kawah dengan harga berkali lipat (emak irit).
Selepas dari kawah putih, kita melanjutkan perjalanan menuju Kota Bandung dan beristirahat.
Hari kedua - Kota Bandung
Hari kedua liburan kita isi dengan berkeliling Kota Bandung. Bisa kemana aja ya?
Baca juga : Inspirasi Tempat Wisata Jakarta di Musim Hujan
Gedung Sate & Lapangan Gasibu
Jika tiba di Hari Minggu, pastikan untuk tidak melewatkan car free day di sekitar Lapangan Gasibu sambil berfoto ria di depan Gedung Sate nan ikonik itu. Jika ingin mencari oleh-oleh dengan harga terjangkau dan kualitas prima, inilah saatnya. Hehehe..
Factory Outlet
Rasanya kurang afdhol kalau ke Bandung tanpa ngintip aneka fashion item di factory outlet yang tersebar di penjuru Kota Bandung. Jalan Riau dan Jalan RE Martadinata selalu ramai pengunjung bahkan sebelum jam buka toko! Ketahuan niat banget.
Resort Lifestyle Place
Bahasa mudahnya sih, mall yang serba ada. Kita bisa berkeliling hingga kaki pegel di mall macam ini. Seperti Paris Van Java Mall di jl. Sukajadi atau Cihampelas Walk.
Hutan Kota Bandung
Nah, kalau sudah puas bin pegel keliling factory outlet dan mall, saatnya ngadem di Hutan Kota. Berkonsep forest walk, hutan kota Babakan Siliwangi ini layak menjadi tujuan untuk melepas penat. Keren banget sih, di tengah padatnya Kota Bandung masih tersedia kawasan hutan yang didesain dengan skywalk sedemikian cantiknya. Gratis lagi!
Hari ketiga - Lembang
Kalau Semarang punya Bandungan sebagai dataran tinggi dan pusat wisata, maka Lembang adalah maskot wisata Bandung. Hampir sebagian besar obyek wisata Bandung terletak di kawasan Lembang. Maka jangan heran dengan kemacetan yang akan kita hadapi setiap akhir pekan, apalagi liburan! Namun hal itu tak membuat kami patah arang. Semakin banyaknya destinasi wisata baru setiap tahunnya, menjadi bukti bahwa pesona Lembang tak pernah usang.
Farm House Susu Lembang
Berangkat jam 8 pagi dari penginapan, tak sampai 30 menit kami sudah sampai di Farm House. Pada dasarnya yang ditawarkan oleh pengelola adalah aneka produk susu, namun mereka mengemasnya dengan sangat istimewa. Memberikan susu gratis pada setiap pengunjung, nuansa eropa yang disuguhkan sepanjang tempat wisata, toko-toko makanan yang berada dalam kota mini ala Eropa, persewaan baju ala noni Belanda, rumah hobbit nan mungil, hingga bermain dengan hewan. Seperti memberi minum susu kepada sapi, memberi makan domba dan berfoto dengan aneka satwa yang ada. Intinya, yang paling menonjol dari Farm House adalah tempatnya yang instagrammable banget, hahaha.
Floating Market
Beberapa waktu lalu, floating market yang kami datangi adalah wisata pasar apung buatan yang menggunakan koin khusus dalam setiap transaksi dan dilengkapi dengan berbagai permainan air. Namun semuanya berkembang dengan begitu cepat. Kini selain pasar apungnya, floating market menjadi kawasan wisata terpadu. Dengan adanya museum kereta api mini terbesar di Asia Tenggara, kota mini yang menyewakan berbagai kostum anak serta pengalaman mencoba banyak profesi, hingga suasana kyoto di dalam floating market. That's why untuk kesekian kalinya kami kembali ke floating market, ya karena selalu ada yang baru.
Dusun Bambu Family Leisure Park
Kawasan dusun bambu jauh lebih luas dibanding dua tempat wisata sebelumnya. Dijamin seharian olahraga kaki, deh! Berkonsep resort keluarga pada awalnya, wisata yang terletak di kaki Gunung Burangrang ini telah bertransformasi menjadi tempat wisata one stop holiday. Kita bisa bersantap di Cafe dan Resto Burangrang serta Restaurant Purbasari, lalu ada Pasar Khatulistiwa yang menjual aneka kerajinan tangan nan unik. Pemandangan resort yang sangat indah dilengkapi dengan taman bunga serta sungai buatan yang menyegarkan. Selain itu berbagai permainan outdoor ditawarkan untuk anak hingga kakek nenek. Dari flying fox, bermain angry birds, memancing ikan, paint ball, memanah, membuat perabot dari tanah liat dan masih banyak lagi.
Suasana dusun bambu nan menyegarkan |
Membuat kreasi dari tanah liat |
Beristirahat sambil menikmati sungai buatan |
Yang paling berkesan adalah, kepedulian pengelola dusun bambu terhadap penghijaun lingkungan. Dimana setiap dua tiket masuk yang kita beli dapat ditukar dengan satu bibit tanaman. Jika kami ada 4 orang, maka kami berhak mendapat 2 bibit tanaman yang bebas kami pilih jenisnya. Keren, ya!
Punclut
Puncak Ciumbuleuit atau dikenal dengan nama Punclut merupakan kawasan wisata kuliner yang tak boleh dilewatkan. Memadukan keindahan pemandangan dari atas puncak dengan konsep unik tiap restaurant, kita akan dibuat bingung untuk memilih akan makan di resto yang mana.
Setidaknya terdapat 6 resto pilihan untuk bersantap di kawasan Punclut. Tafso Barn menawarkan sensasi makan sambil bermain golf. Lereng Anteng bagi yang suka ngopi cantik di dalam tenda transparan. Angkringan de Blankon dengan khas masakan jawa yang dilengkapi berbagai spot foto unik. Dago Bakery yang bangunannya seperti kastil tua di Eropa. Cakrawala Sparkling Nature yang berupa rumah kaca warna wari, membuat kita seolah berada di luar angkasa. Dan terakhir adalah D'Dieu Land, yang menyediakan playground, tempat luas untuk outbond di luar ruangan serta sky walk yang ngeri-ngeri sedap.
Kawasan kuliner Punclut ini buka dari pagi hingga jam 10 malam. Ada pemandangan dan kesejukan yang ditawarkan di siang hari, serta cantiknya lampu kota dan dinginnya Bandung di malam hari. Kapanpun waktunya, pokoknya selalu bagus!
Intinya sih, 3 hari 2 malam keliling Bandung itu masih kurang. Tapi lebih kurang lagi kalau belum dijalanin, hahaha.. Semoga bermanfaat ya!
Wah...Bandung memang buanyaaaak tempat wisatanya y.. Jadi mupeng ke sana nih..
ReplyDeleteBandung itu selalu ngangenin, dan selalu ada destinasi wisata baru, aku terakhir ke kawah ciwidey 2009,ke lembang 2016,punclut dan gasibu 2017 heuheu.. 2018 ke dago, nanti 2019 ini mau ke bandung lagi sekalian pulang ke rumah ortu ingin ke kampung korea :)
ReplyDeleteEksplorasi bandung emang tiada habisnya ya. Apa lagi tiap tahun nambah mulu spot wisatanya
ReplyDeletePas banget, ada rencana ke bandung meski belum tahu kapan hehehe, bookmark ah, makasih infonya
ReplyDeletePengen lagi ajak main bocah ke Bandung, lebaran tahun lalu kami menginap di Lembang..
ReplyDelete