Naik Kuda dan Belanja di Pasar Bandungan
Naik Kuda dan Belanja di Pasar Bandungan adalah satu dari segelintir pengalaman jalan-jalan saya di Kabupaten Semarang. Seperti pengakuan ...
https://www.parentingid.com/2017/10/naik-kuda-dan-belanja-di-pasar-bandungan.html
Naik Kuda dan Belanja di Pasar Bandungan adalah satu dari segelintir pengalaman jalan-jalan saya di Kabupaten Semarang. Seperti pengakuan saya di artikel Inspirasi Liburan Keliling Kabupaten Semarang dari Lomba Blog, saya adalah manusia kuper nan ngenes banget akibat prinsip suami yang nggak suka jalan-jalan dekat rumah! Aneh, kan?
Jadi bisa ditebak, bahwa acara ke Bandungan kali ini pun bukan resmi liburan, melainkan ngikut suami yang lagi kerja! Suami yang sedang ada tugas di Bandungan selama 5 hari, akhirnya memutuskan menjemput saya dan anak-anak untuk menginap di Bandungan saat akhir pekan. Kegiatan menyusul suami kerja adalah hal lazim bagi saya dan kedua putera kami. Mobilitas pekerjaannya yang tinggi dan jarangnya waktu berkumpul di rumah, membuat kami menempuh cara tersebut agar tetap tercipta quality time di sela-sela jam kerja.
Pintu Gerbang Pasar Bandungan Pic by. cakrawalatour.com |
Salah satu hal yang tak boleh dilewatkan ketika bermalam di Bandungan adalah menyambut pagi dengan minum jamu dari Mbok jamu keliling dan berjalan kaki menuju Pasar Bandungan. Awalnya saya sempat heran, kok ada Mbok jamu yang ngider sampai masuk hotel? Dan nggak cuma jamu aja lho, penjual gorengan, jajan pasar hingga nasi liwet yang masih hangat pun menjajakan dagangannya kepada tamu-tamu hotel. Mungkin memang inilah salah satu daya tarik menginap di sekitar pasar. Dua hal ini adalah mood booster agar tetap kuat menghadapi kenyataan hidup, halah! Seperti sudah menjadi rutinitas, berikut jadwal pagi hari kami di Bandungan :
1. Naik Kuda
Berjalan kaki dari penginapan, tujuan pertama kami adalah perkiran kuda yang terletak di samping pasar Bandungan. Berkeliling desa dengan menaiki kuda adalah hal yang 'turis banget' di sana, jadi wajib hukumnya untuk dicoba.
2. Berburu Gorengan
Setelah kurang lebih 30 menit berkuda, saatnya berburu gorengan guna mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Para penjual gorengan berjajar di pinggir pasar, mereka buka dari subuh hingga petang hari. Bahkan beberapa warung buka 24 jam penuh ketika musim liburan tiba.
3. Berbelanja Sayur dan Buah Segar
Nah, yang ini adalah point penting ketika ada orang yang terbiasa tinggal di daerah panas seperti Semarang sedang jalan-jalan di wilayah pegunungan. Saking terbiasanya saya membeli sayur dan buah ketika di Bandungan, sesampainya di rumah pun saya hanya membeli sayur mayur dari abang keliling yang datang dari Bandungan. Meski dari segi harga jadi lebih mahal karena transportasi si abang dari Bandungan, tapi segarnya beda!
4. Membeli Tanaman Hias
Siapapun yang pernah melewati Pasar Bandungan, pasti terpesona dengan aneka tanaman hias yang dijual di depan parkiran kuda. Mulai dari bunga-bungaan hingga aneka bibit sayuran tersedia di sana. Ketika kecil dulu, setiap ke daerah Bandungan saya selalu membeli bunga edelweis. Agak norak sih, karena sebenarnya saya sendiri tidak terlalu paham cara perawatannya. Hanya biar berasa dari daerah gunung aja, walaupun begitu sampai rumah langsung mati. Hehehe..
Tips untuk membeli tanaman hias, pastikan untuk bertanya kepada penjual tentang cara perawatan tanaman tersebut secara mendetail. Dan pastikan bahwa kita bisa menerapkan hal itu ketika di rumah nanti. Jangan memaksakan membeli tanaman yang perlu suhu dingin untuk dibawa ke daerah panas, itu namanya menyiksa tanaman! Sudah tahu bakal mati, kok tetap dibeli.
Itulah sekelumit pengalaman yang hampir selalu saya jalani ketika ngikut kerja suami di Bandungan. Walaupun banyak obyek wisata baru bermunculan di Kabupaten Semarang, rasanya belum afdhol kalau belum pernah Naik Kuda dan Belanja di Pasar Bandungan.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Kabupaten Semarang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.
1. Naik Kuda
Berjalan kaki dari penginapan, tujuan pertama kami adalah perkiran kuda yang terletak di samping pasar Bandungan. Berkeliling desa dengan menaiki kuda adalah hal yang 'turis banget' di sana, jadi wajib hukumnya untuk dicoba.
Para Kuda yang Siap 'Bekerja' - Pic by. ekoindriasto.wordpress.com |
Setelah kurang lebih 30 menit berkuda, saatnya berburu gorengan guna mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Para penjual gorengan berjajar di pinggir pasar, mereka buka dari subuh hingga petang hari. Bahkan beberapa warung buka 24 jam penuh ketika musim liburan tiba.
3. Berbelanja Sayur dan Buah Segar
Nah, yang ini adalah point penting ketika ada orang yang terbiasa tinggal di daerah panas seperti Semarang sedang jalan-jalan di wilayah pegunungan. Saking terbiasanya saya membeli sayur dan buah ketika di Bandungan, sesampainya di rumah pun saya hanya membeli sayur mayur dari abang keliling yang datang dari Bandungan. Meski dari segi harga jadi lebih mahal karena transportasi si abang dari Bandungan, tapi segarnya beda!
4. Membeli Tanaman Hias
Siapapun yang pernah melewati Pasar Bandungan, pasti terpesona dengan aneka tanaman hias yang dijual di depan parkiran kuda. Mulai dari bunga-bungaan hingga aneka bibit sayuran tersedia di sana. Ketika kecil dulu, setiap ke daerah Bandungan saya selalu membeli bunga edelweis. Agak norak sih, karena sebenarnya saya sendiri tidak terlalu paham cara perawatannya. Hanya biar berasa dari daerah gunung aja, walaupun begitu sampai rumah langsung mati. Hehehe..
Tanaman Hias Nan Menggoda - Pic by. visitcentraljava.com |
Itulah sekelumit pengalaman yang hampir selalu saya jalani ketika ngikut kerja suami di Bandungan. Walaupun banyak obyek wisata baru bermunculan di Kabupaten Semarang, rasanya belum afdhol kalau belum pernah Naik Kuda dan Belanja di Pasar Bandungan.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Pesona Kabupaten Semarang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang.
Hehe asyik banget yaaa dingin-dingin makan gorengaaan...
ReplyDeleteAsik lah mbaa bisa liburan dengan nunut suami yang kerja hihihi.
ReplyDelete