Mengenal Saigon (Sailfin Dragon), Reptil Asli Indonesia

Bagi Anda yang tinggal di Semarang dan senang menghabiskan waktu saat weekend di Car Free Day , mungkin pernah berjumpa dengan komunitas ...

Mengenal Saigon (Sailfin Dragon), Reptil Asli Indonesia
Bagi Anda yang tinggal di Semarang dan senang menghabiskan waktu saat weekend di Car Free Day, mungkin pernah berjumpa dengan komunitas pecinta reptil. Tepatnya di jalan Pahlawan dekat bundaran air mancur kampus Universitas Diponegoro, Peleburan. Atau mungkin Anda sudah pernah berfoto-foto dengan reptil-reptil yang ada?

Jujur, setelah berabad-abad lamanya, akhirnya hari Minggu pagi kemarin saya berhasil 'diseret' oleh kedua jagoan saya buat nengokin Car Free Day. Sangat tidak disangka bisa bertemu komunitas reptil yang membuat kami kepincut berlama-lama di sana. Sementara saya excited bertanya ini itu sambil sering ber 'hah?' 'masa?' 'oya?' dimana kelihatan banget kurang pengetahuan, anak-anak asyik mengamati dan membedakan masing-masing reptil dengan dijelaskan mbak-mbak yang punya iguana hijau nan imut. 

Di situlah saya pertama kali mendengar sejenis kadal bernama Saigon, "Apa, Saigon? Kok saya baru denger ya ada hewan namanya Saigon!" komentar saya saat itu. Atau jangan-jangan Anda termasuk yang 'kuper' seperti saya? Dari ke-kepoan itulah, saya betah beralama-lama 'mewawancarai' mas dan mbak dari komunitas reptil dan langsung bertekad bahwa saya harus menulis tentang Saigon ini. Setidaknya kalau saya tidak bisa ikut memelihara (pegang aja ga berani) dan melestarikan, saya masih bisa ikut memperkenalkannya melalui tulisan saya.


Mengenal Saigon (Sailfin Dragon), Reptil Asli Indonesia
Komunitas Pecinta Reptil di Car Free Day, Semarang

SAIGON merupakan singkatan dari Sailfin Dragon atau biasa disebut penduduk lokal dengan Soa Layar atau Soa-Soa, merupakan salah satu reptil asli Indonesia. Hewan dengan nama latin Hydrosaurus Sp. (yang masih keturunan dinosaurus, temannya komodo) ini hidup di daerah tropis, dan hanya terdapat di Negara Indonesia, Filipina dan Papua New Guinea. Hebat, bukan? Saya sendiri merasa bangga karena habitat endemik Saigon ini berada di Indonesia khususnya di wilayah timur, dengan nama Hydrosaurus Amboinensis. Tentu Anda bisa menebak dari mana asalnya. Tapi herannya, kenapa Saigon tidak seterkenal komodo ya? 

Hydrosaurus Sp. sendiri memiliki tiga jenis, yaitu Hydrosaurus Amboinensis, Hydrosaurus Weberi dan Hydrosaurus Pustulatus. Saigon jenis Hydrosaurus Pustulatus hanya terdapat di Filipina dengan khas warna biru di bagian lehernya, serta termasuk reptil yang dilindungi oleh negara. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Menurut para anggota komunitas reptil yang saya temui, Saigon memang hewan langka, namun mereka juga belum tahu apakah sudah ada Undang-Undang yang melindungi spesies ini, itulah mengapa mereka membuat komunitas dengan salah satu misi untuk melstarikan dan memperkenalkan Saigon kepada masyarakat. Duh, sungguh malang..

Saigon disebut juga Soa Soa, karena memiliki gelambir di leher yang menyerupai layar bila dikembangkan, yaitu saat mereka merasa terganggu, terancam oleh predator serta untuk menarik perhatian lawan jenis. Namun gelambir pada Saigon tidak sebesar Soa Layar maupun iguana. Selain itu ciri lain adalah selain memiliki tanduk-tanduk kecil, Saigon mempunyai lengkungan khas seperti layar yang terdapat pada ekornya, berbeda dengan iguana yang ekornya hanya lurus dengan tanduk-tanduk kecil. 



Mengenal Saigon (Sailfin Dragon), Reptil Asli Indonesia
Iguana, Usia 3 tahun


Habitat Saigon adalah di daerah beriklim basah seperti hutan tropis dan savana tropis, yang mana banyak terdapat di Indonesia bagian timur. Sedangkan Saigon yang dipelihara para anggota komunitas umumnya dibiarkan berendam di air hangat setidaknya sehari sekali untuk memenuhi kebutuhannya akan air, namanya juga Hydrosaurus ya pasti suka air. Hehe.. Saigon juga termasuk reptil arboreal, yaitu reptil yang banyak menghabiskan waktu di pohon, suka berjalan dari satu pohon ke pohon lain. Oleh karenanya untuk memelihara Saigon perlu disediakan banyak ranting dan batang pohon, karena sifatnya yang tidak bisa diam. Kalau tidak ada pohon, Saigon paling suka nemplok di pundak lho! Mungkin mirip-mirip gitu rasanya ^_^


Saigon, Usia 3 tahun
(Pertumbuhan Saigon lebih lambat dibanding Iguana)
Saigon termasuk hewan omnivora, yaitu pemakan segala. Makanan Favoritnya adalah serangga dan beberapa jenis kadal kecil, selain itu Saigon juga makan sayur seperti sawi. Saigon juga tidak memiliki warna khusus, karena warna mereka dipengaruhi oleh lingkungan dimana mereka tinggal. Daya tahan hidupnya pun lama, bisa mencapai 30 tahun dengan ukuran dewasa hingga 1.5 meter.

Bagi yang belum pernah bertemu Saigon, sesekali sempatkan ke car free day di jalan pahlawan Semarang. Selain sehat, ternyata jalan pagi juga bisa menambah pengetahuan kita dan anak-anak. Oiya anak-anak juga jadi tahu bahwa si 'Oscar Oasis' itu adalah kadal gurun, bukan bunglon, bukan tokek, bukan pula iguana. Habisnya sejenis sih, hehe... Dan satu lagi, saat saya tanya kenapa memilih memelihara Saigon? Jawaban mereka adalah, "Karena eksotis!". Jadi, yang ngaku eksotis, masa ga kenal sama Saigon ^_^

Kadal Gurun, si 'Oscar Oasis'



 


Related

Parenting 90189098525168921

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item