Ramadhan Seru di Rumah Bersama Si Pra Remaja
Marhaban Ya Ramadhan , selamat datang bulan suci Ramadhan! Meski Ramadhan tahun 2020 ini terasa berbeda karena kita sedang dihadapkan pad...
https://www.parentingid.com/2020/05/ramadhan-seru-di-rumah-bersama-si-pra-remaja.html
Marhaban Ya Ramadhan, selamat datang bulan suci Ramadhan! Meski Ramadhan tahun 2020 ini terasa berbeda karena kita sedang dihadapkan pada situasi pandemi, namun sambutan gegap gempita melalui ibadah, doa-doa dan menebar kebaikan tak semestinya terhenti. Karena rugi jika ampunan, rahmat, serta kemuliaan tak dapat kita raih hanya dengan alasan kondisi.
Sebagai ibu dari dua orang putera, tentu Ramadhan kali ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Bagaimana tidak? Dengan anak-anak yang masih menjalani kegiatan belajar dari rumah, secara otomatis segala aktifitas belajar dan ibadah berpusat di rumah. Di saat seperti ini lah saya jadi benar-benar bisa memaknai ungkapan "Al-Ummu madrosatul uulaa", bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya.
Agar suasana Ramadan di rumah tetap seru dan menyenangkan, sekaligus khidmat untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka setidaknya saya harus memiliki dua macam program Ramadhan yang berbeda untuk masing-masing anak. Membedakan kegiatan atau project harian mereka menjadi keharusan bagi saya, mengingat si abang yang sudah memasuki usia pra remaja, sementara adik masih kategori anak-anak. Kalau adiknya diberi challenge untuk bikin gambar terkait coronavirus aja sudah happy, tentunya hal yang sama tidak akan berlaku bagi si abang yang berusia 12 tahun. Nggak menantang! Jadi selama Ramadhan tahun ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan keduanya, terutama yang terkait dengan ibadah. Dan ada pula kegiatan yang menjadi kurikulum masing-masing anak.
Kegiatan harian yang bisa dilakukan usia anak dan pra remaja diantaranya :
- Sholat berjamaah 5 waktu
- Sholat Dhuha
- Sholat Tarawih & Witir
- Tadarrus
- Menambah setoran hafalan
- Muhasabah & doa bersama sebelum tidur
Sedangkan project harian untuk si Adik yang duduk di kelas 2 SD, biasanya cukup melakukan hal-hal yang tidak terlalu rumit tapi menyenangkan. Seperti membuat gambar tentang coronavirus, bikin tik tok dance 6 langkah cuci tangan, dan setiap menjelang buka puasa bertugas sebagai chef yang membuat dan menyiapkan minuman (es buah, es sirup, teh panas) serta spesialis table setting alias menata meja makan mulai dari matt, piring, gelas, sendok & garpu untuk 4 orang di kursi masing-masing.
Nah, yang agak puyeng ya bikin project untuk si Abang yang sudah menginjak usia pra remaja. Kalau emaknya kurang kreatif, dia pasti akan mengeluh kebosanan. Yakinlah bahwa pertanyaan Abang "Hari ini tugas Abang ngapain, Bund?" itu jauh lebih horor dibanding ngerjain tugas dari pimpinan di kantor. Hehehe... Jadi jangan heran, kalau di sela-sela kerjaan kantor, saya selalu menyempatkan diri melanglang dunia maya demi mencari inspirasi untuk tugas si Abang. Beberapa hal yang kami coba agar ramadhan seru di rumah bersama si pra remaja antara lain :
1. Menata ulang dapur
Dalam project ini, pagi hari sebelum berangkat kerja, saya sudah menyampaikan apa yang perlu di tata ulang. Tembok akan di cat dengan warna apa, dimana cat beserta segala kelengkapannya, perkakas apa aja yang perlu diganti wadah serta perubahan penempatan yang sekiranya baik menurut selera si Abang. Anggap saja ini surprise untuk diri sendiri, begitu pulang kantor rasanya deg-degan pengin lihat hasil kreasi si anak. Kalau nggak sesuai ekspektasi? Ya kita tata ulang bareng-bareng, wkwkwk.
2. Dalgona Coffee Challenge
Yup, kami termasuk korban dari challenge kopi Korea yang sedang kekinian. Dan diantara kami berempat, ternyata abang lah yang paling ahli bikin dalgona coffee. Ia juga suka mencoba berbagai bahan lain selain kopi untuk dibuat dalgona. Meski tak semuanya sukses, namun percobaan dapur ini sukses menghabiskan waktunya sampai membuat minuman untuk buka puasa.
3. Menulis di Blog
Yang paling ahli bikin Dalgona Coffee |
Abang saya perkenalkan dengan dunia blogging saat kelas 3 SD. Meski saat itu nulisnya masih angot-angotan dan seringkali saya paksa, namun saat menjalani belajar dari rumah seperti ini barulah terasa manfaatnya. Saya tinggal meminta pendapatnya tentang suatu hal, lalu Abang bertugas menuliskan di draft blognya. Apalagi setelah belajar mengedit foto sederhana melalui sebuah aplikasi guna melengkapi tulisan di blog. Wah udah pasti untuk ngedit satu foto aja sudah akan menghabiskan waktunya.
4. Membuat Vlog
Hari gini anak mana yang nggak bisa bikin vlog? Termasuk si sulung yang lagi suka bikin vlog tentang makanan. Terinspirasi acara 'Bikin Laper' di salah satu stasiun tv, tiap makanan yang baru dicoba tak lupa ia abadikan reaksinya melalui kamera telepon genggam.
5. Rekaman Suara Wawancara
Kegiatan yang paling saya sukai bersama anak-anak adalah ngobrol nggak jelas bareng mereka. Menanyakan tentang hal-hal konyol, seperti hal paling memalukan apa yang pernah mereka alami? Yang paling nyebelin? Ayah / Bunda di mata kalian (baik dan buruknya)? dan lain sebagainya. Jadi di pagi hari saya menyiapkan beberapa pertanyaan seru di sebuah kertas / gulungan kertas. Nah Abang bertugas mengambil satu persatu gulungan dan menjawabnya dalam rekaman suara. Hal-hal begini yang suka bikin kita jadi terharu.
6. Mendekorasi Rumah
Menata rumah merupakan kegiatan yang selalu kami lakukan secara berkala. Berhubung saya termasuk orang yang lebih suka beberes dibanding masak, maka merubah dekorasi dan membuat prakarya adalah hal lumrah yang kami kerjaan di waktu senggang. Saya tinggal menentukan sebuah sudut / tempat untuk di dekorasi ulang, lalu biasanya si Abang akan menanyakan apa yang boleh & tidak boleh dilakukan. Seperti, bolehkah diganti cat? Boleh ditempel gambar? Boleh bikin wadah? Boleh dipindah? dst. Memberi ruang kebebasan akan membuatnya terus berpikir kreatif. Kalaupun hasilnya tak sebagus yang saya harapkan, toh satu bulan lagi kami juga akan mendekorasi ulang. Jadi nggak perlu dibawa perasaan, namanya juga eksplorasi. hehehe...
Termasuk dalam rangka persiapan lebaran tahun ini, meski tidak bepergian kemana-mana, kami tetap menata rumah, mengecat beberapa sisi, mengganti sedikit tatanan, bahkan meja ruang tamu kami sudah mulai penuh makanan walaupun dimakan sendiri saat buka puasa. Hahaha... Yang jelas, meski kondisi sedang tidak sebaik yang kita harapkan, kalau kita bersyukur dan terus merendah atas segala ketidakberdayaan kita di hadapan Sang Pencipta. Niscaya kemuliaan Ramadhan dan sucinya Idul Fitri tetap bisa kita raih, insyaa Allah.
Sama banget kek aku ni kan si kakak juga udah 12 tahun ni. Tiap pagi puyeng mikir mo ngapain tapi makin ke sini kakak lagi suka belajar lettering sama uplek di dapur. Ao urusan bikin camilan aku pasrahin kakak tiap hari
ReplyDeleteAhh iyya, kalo anak perempua suka ya diajarin lettering. Bener mba, kita kudu puter otak terus tiap hari..
Delete