Mutasi Berbuah Haji

Mutasi Berbuah Haji "Hidupmu adalah hari ini, jangan takut menghadapi hari esok. Indahkan waktumu agar akhir lebih baik dari permu...

Mutasi Berbuah Haji
Mutasi Berbuah Haji
"Hidupmu adalah hari ini, jangan takut menghadapi hari esok. Indahkan waktumu agar akhir lebih baik dari permulaan". Sebuah quote yang terus menerus diingatkan oleh guru saya, menjadi pengingat dikala diri ini mulai kikir untuk bersedekah, malas untuk beribadah, takut menghadapi tugas-tugas esok hari, ataupun merasa keberatan atas ketetapan yang sedang berlaku. 

Ya, kata-kata itu menjadi penguat dan peneguh hati bahwa hidup hanyalah sebentar, dan tugasku adalah melakukan yang terbaik hari ini agar berakhir dengan baik (khusnul khotimah).

Hal itu pula yang teringat ketika pada awal tahun 2017 lalu, abang (suami) dipindah tugaskan (mutasi) dari bidang (bagian) yang sudah diamanahkan kepadanya selama 8 tahun terakhir. Apalagi ia dipindahkan ke bidang lain yang menurut banyak orang 'tak ada anggarannya' atau 'kering', jika anggapan seperti itu masih diperkenankan. Alih-alih dipindah tugaskan, kata 'dibuang' terkesan lebih sarkastik namun lebih dapat menggambarkan tentang situasi saat itu.

Rasa sedih dan kecewa pastilah tak luput dari hati. Namun apa hendak dikata, ketetapan Allah haruslah dijalani. Pada akhirnya meluruskan kembali niat dalam bekerja adalah satu-satunya cara pembuktian diri bahwa ia adalah pegawai yang berkompetensi.

Memasuki bidang yang baru, tentu banyak adaptasi yang harus dihadapi. Terlebih lagi sedari awal pimpinan sudah mendoktrin dengan kalimat "Kerjaan kita ya cuma begini, nggak ada apa-apanya." yang seolah menganggap dirinya tak berarti. Ah, bukankah hidup hanyalah hari ini? Maka jalani saja dengan melakukan yang terbaik dan serahkan ketetapan esok hari pada Allah, Sang Penguasa Hidup.

Medio 2017, musim Haji segera tiba. Kesibukan seluruh pegawai Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh mulai meningkat sejak 6 bulan sebelumnya. Mulai dari pendataan kuota dan nama jamaah calon haji, jadwal pelunasan biaya haji, persiapan perlengkapan haji, hingga pembukaan pendaftaran petugas haji, baik satuan tugas di masing-masing embarkasi maupun petugas pelaksana ibadah haji (PPIH). 
Mutasi Berbuah Haji
Makam para sahabat Baqi di Madinah Al Munawwaroh


Sebagai informasi, PPIH sendiri dibagi menjadi petugas kloter, yang mendampingi jamaah calon haji pada tiap kloternya dan petugas non kloter, yang bertugas di tanah suci sejak para jamaah calon haji belum mendarat hingga seluruhnya kembali ke tanah air.

Sebagai orang baru di bidang ini, tahun 2017 abang sangat sibuk mengurus dan ikut serta sebagai satgas di embarakasi Donohudan, Boyolali. Tahun ini beberapa rekan seniornya berkesempatan untuk mendaftar menjadi PPIH, sedangkan ia dengan penuh semangat meramu cara agar tugas-tugas barunya terlaksana dengan baik dan hasil yang maksimal. Tahun 2017 ternyata cukup menyenangkan dengan banyak belajar tentang hal baru, rekan kerja baru, pimpinan baru yang kesemuanya perlahan membuat semakin betah dan percaya diri dengan kemampuannya. Tak lagi terlintas kesedihan akibat mutasi, ternyata pintu rejeki Allah terbuka dari arah mana saja yang Ia kehendaki.

Segala puji hanya bagi Allah, memasuki triwulan kedua tahun 2018 abang ditugaskan oleh pimpinan untuk mengikuti Tes PPIH di kantornya. Saya pun tak kalah semangat menyiapkan berbagai persyaratan administrasi yang dibutuhkan, termasuk ikut belajar dan tebak-tebakan seputar petugas dan penyelenggaraan ibadah haji setiap malamnya. Persis prosesi menemani belajar si kecil saat ujian sekolah, bedanya yang ini nggak pake ngomel karena abang sepenuhnya sadar bagaimana perangai isterinya ini. Hahaha...

Hari ujian pun tiba, alhamdulillah 'kami' memperoleh hasil baik sehingga abang berhak mengikuti ujian lanjutan di tingkat provinsi. Jika tes sebelumnya hanya tertulis, pada tahap dua ini ditambah dengan tes praktik serta wawancara. Tentu tak cukup jika hanya mengandalkan kepandaian dan daya ingat. Terus berdoa serta perbanyak berbuat kebaikan merupakan salah satu usaha kami dalam menjemput karunia Allah yang besar ini. Yakin bahwa Allah tidak memanggil orang yang mampu, namun akan memampukan orang yang terpanggil.


Maha Besar Allah yang ditanganNYA lah kekuasaan langit dan bumi. Tahun 2018 Allah perkenankan abang menuju Baitullah sebagai pelayan para tamu Allah, sekaligus beribadah di tanah impian seluruh umat Islam di jagad raya ini. Rasa syukur tak pernah cukup untuk menggambarkan betapa nikmat Allah secara terus menerus mempermudah jalan 'kami'. Pada mulanya abang ditugaskan di Daker (Daerah Kerja) Bandara yang dikenal dengan daker neraka karena tugasnya yang super berat. Qodarullah ketika hendak berangkat, ternyata dipindahkan ke bagian administrasi bandara. Sesampainya di sana justru ditarik untuk membantu sekretariat bandara. Maka nikmat Allah mana lagi yang hendak kami dustakan?

Mutasi Berbuah Haji
Allah mampukan terpenuhinya doa ini secara tak disangka-sangka

Tak berhenti di situ, selepas musim haji 2018 pun Allah seolah tak henti mencurahkan nikmatNYA. Hingga pastilah kami malu di hadapan Ilahi jika tak memiliki sedikitpun keinginan untuk berbenah diri. 

Kami datang menuju Allah dengan berjalan, Allah sambut kami dengan berlari. Musim haji 2019 ini kembali Allah perkenankan abang menjadi pelayan para tamu yang telah dipilihNYA. Tangan-tangan Allah melalui para malaikat yang sibuk naik menuju langit dan turun daripadanya, mengurus segala urusan hamba-hambaNYA. Kami hanyalah sebagian kecil manusia yang merasakan betapa Rahman dan Rahiimnya Ia. 

Maha Suci Allah yang telah menundukkan apa-apa yang tidak dapat kami tundukkan sebelumnya. Dan sesungguhnya hanya kepadaMU ya Robb, kami pasti kembali.

Related

Omong Kosong 7036803210259209056

Post a Comment

Hai, saya Nurul.
Terima kasih telah berkunjung dan berkomentar pada artikel ini. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.
Salam hangat.

emo-but-icon

item