Waktu Terbaik untuk Khitan
Khitan atau sunat atau sirkumsisi menurut bahasa berarti memotong (asal kata Bahasa Arab, khatnun ). Sedangkan menurut istilah artinya tinda...
Khitan atau sunat atau sirkumsisi menurut bahasa berarti memotong (asal kata Bahasa Arab, khatnun). Sedangkan menurut istilah artinya tindakan menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Khitan sudah dilakukan jauh sebelum agama Islam lahir, dimana menurut kita Mughni Al Muhtaj, Ibrahim adalah laki-laki pertama yang melakukan proses khitan. Yang mana kisahnya di firmankan Allah dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 124 :
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”. Allah berfirman: “JanjiKu (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim”
Sedangkan dalam hadits disebutkan, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
الفِطْرَةُ خَمْسُ : الخِتَانُ وَالاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَتَقْلِيْمُ الأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
“Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis”.
Sementara menurut penelitian Wolrd Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa khitan telah dilakukan sejak lebih dari 6000 tahun lalu di Afrika bagian selatan. Bahkan terdapat bukti berupa relief dari zaman Mesir kuno pada tahun 2800 sebelum masehi.
Secara ilmu kesehatan, melansir American Academy of Pediatrics (AAP), khitan memberikan manfaat yang tidak sedikit, di antaranya :
- Menjaga kesehatan penis, karena lebih mudah dibersihkan;
- Mengurangi risiko terjadinya kanker penis serta kanker serviks pada pasangan;
- Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK);
- Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti fimosis, yaitu nyeri pada kepala atau kulup penis;
- Mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes dan sifilis;
- Mengurangi risiko terjadinya infeksi pada kepala penis yang sering dialami oleh bayi dan balita.
Sedangkan tujuan menurut syariat agama adalah untuk menghindari adanya najis yang timbul dari sisa-sisa kotoran saat kencing, sehingga menyebabkan tidak sahnya ibadah kita.
Baca juga : Mana yang Lebih Baik, Kencing Berdiri, Duduk, atau Jongkok?
Menurut ilmu kedokteran, khitan paling baik dilakukan pada bayi baru lahir, yaitu pada hari pertama hingga hari ke-7 kelahiran. Dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Pada bayi baru lahir, darah yang dikeluarkan saat proses khitan masih sangat sedikit.
- Meringankan rasa sakit yang dirasakan oleh bayi.
- Mempercepat proses tumbuhnya sel-sel jaringan baru yang sedang tumbuh dengan pesat.
- Mengurangi risiko trauma yang disebabkan oleh proses khitan.
- Proses perawatan setelah khitan lebih mudah.
Saat mencari fasilitas kesehatan untuk melaksanakan khitan, saya cukup terkejut karena kebanyakan rumah sakit yang saya hubungi saat itu hanya melayani khitan untuk bayi usia 0 - 30 hari. Dari situ lah saya menjadi sadar bahwa budaya khitan kita cenderung telat. Saya pun jadi lebih paham karena ternyata proses penyembuhan luka setelah khitan memang jauh berbeda, antara yang dilakukan saat usia 1,5 dan 3 tahun. Dimana semakin awal khitan dilakukan, anak semakin sedikit merasakan nyeri, tumbuhnya jaringan baru lebih cepat, serta mengurangi kemungkinan infeksi karena aktifitas fisik pada anak.
Namun tetap perlu diwaspadai kemungkinan risiko komplikasi setelah tindakan khitan pada bayi. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika bayi mengalami demam dan lemas, mual muntah, terjadi infeksi, serta kesulitan buang air kecil (BAK).
Telemedicine dengan halodoc |
Saat ini konsultasi dokter menjadi lebih mudah dengan adanya telemedicine, atau konsultasi berbasis daring. Salah satunya menggunakan halodoc.com. Sebagai platform yang ingin menjadi solusi kesehatan terlengkap di Indonesia, halodoc menyediakan berbagai fasilitas terkait kesehatan. Mulai dari mencari dokter yang tepat, konsultasi dokter, membeli obat, test covid, hingga mencari rumah sakit terdekat saat situasi darurat. Jadi Ibu lebih nyaman mendampingi sang bayi selepas khitan dengan pendampingan dokter virtual di halodoc.
Oh ternyata khitan sebaiknya justru saat baru lahir ya.. iya juga sih ya, jadi ingat ponakan yg agak telat dikhitan karena dia trauma dg pengslaman khitan teman2nya..hehe..
ReplyDeleteAku baru tahu juga soal ini mbak, jadi nyesel kenapa nggak dari baby aja dulu dikhitan. Di sini budayanya umur 9 atau 10 tahun ya baru khitan. Mana ntar harus membujuk biar mau dan menyiapkan keberanian juga. Kalau dari baby kan anaknya belum tahu rasa takut, ngerti2 udah beres aja, hehe. Deg2an nih menanti saat itu tiba.
ReplyDeleteIya, sebaiknya khitan dilakukan pada saat anak masih bayi ya. Kalo anakku dikhitan saat kelas 6 karena permintaannya sendiri. Alhamdulillah ga ada kendala apa-apa dan nggak perlu dibujuk-bujuk lagi, hehe
ReplyDeleteAnak-anakku dulu 2-2nya ditawarin khitan pas masih di rumkit/klinik bidan.
ReplyDeleteJadi teringat buat segera khitan si bungsu yg sdh 10 tahun
Kayak anak tentanggaku dulu khitan di usia masih bayi karena ada infeksi, kulup nggak bisa dibuka. Enak sih jadi nggak repot seperti kalo mereka udah besar. Tapi repot juga ngurusnya kalo masih bayi ya, terutama ketika sedang belajar jalan kayak anak tetangga.
ReplyDeleteKedua adikku dikhitan pas lulus SD. Mereka harus dibujuk rayu dulu biar mau dikhitan. Karena merasa takut sih ya. Hanya iming-iming hadiah saja akhirnya berhasil membujuk mereka.
ReplyDeleteOalah malah sebaiknya setelah bayi lahir yaa... baru tau loh mba. Soalnya berdasarkan kebiasaan ya klo orang Jawa itu kan khitan saat kelas 5 atau 6 SD. Jebul udah kegeden ya usia segitu. Makin muda makin baik proses penyembuhannya.
ReplyDeleteMba suwun ya, aku jadi tambah pengertian soal khitan, belum punya anak soalnya tapi jadi ngerti sekarang. Alhamdulillah ya Allah, semoga bisa jadi orang tua yang baik untuk anaku nanti.
ReplyDelete