Self Love, Penerimaan Untuk Bisa Mencintai Diri
Self Love, Penerimaan Untuk Bisa Mencintai Diri Self esteem atau harga diri adalah istilah untuk mendeskripsikan rasa keberhargaan dan nila...
https://www.parentingid.com/2020/06/self-love-penerimaan-untuk-bisa-mencintai-diri.html
Self Love, Penerimaan Untuk Bisa Mencintai Diri |
Self love (mencintai diri) tentu berbeda dengan selfish yang berarti egois, meski kadangkala seseorang dapat melakukan hal yang selfish sebagai wujud mencintai dirinya. Untuk menuju pada tahap mencintai diri ini pastilah tidak mudah. Seseorang yang terlihat brilian dan penuh percaya diri bukanlah tolok ukur bahwa ia mencintai dirinya. Ia hanya memiliki self esteem, kebanggaan pada hal-hal tertentu yang menjadi kelebihannya.Namun belum tentu mencintai dirinya secara utuh.
Sebelum pola pikir kita terpaku pada kegiatan yang menunjukkan kecintaan pada diri sendiri, seperti me time, melakukan hoby, traveling, serta berbagai hal yang berwujud aktifitas mencintai diri, maka ada baiknya kita pikirkan terlebih dahulu penerimaan apa saja yang harus kita sadari untuk dapat mencintai diri sendiri.
Sadari Kekurangan Diri
Tak ada manusia yang sempurna, maka sudah selayaknya kita menyadari akan kekurangan diri kita. Beberapa dari kita mungkin dengan mudah sering mengatakan, "Aku tuh jeleknya malesan.", "Aku tuh pelupa." atau "Saya orangnya memang nggak sabaran.". Yakin hanya itu? Masa sedangkal itu kita mengenali diri sendiri? Yuk coba renungkan dengan lebih dalam hingga menemukan hal-hal seperti :
- Saya suka menyenangkan orang lain, meski kadang merepotkan diri sendiri.
- Saya takut dianggap buruk, sehingga susah sekali untuk berkata tidak.
- Saya orang yang sangat kompetitif, kadang saya tak mau mencoba karena takut gagal.
Terlihat bedanya, kan? Jika mau menelisik dari 3 contoh di atas, maka yang harus saya perbaiki atas kekurangan saya adalah "Saya harus mengurangi basa-basi serta belajar untuk lebih tegas dan apa adanya." untuk dua poin pertama, dan "Saya harus terus mencoba, karena tak ada sesuatu pun dari ketetapan Allah yang sia-sia" untuk poin ketiga. Jadi saat menang, saya akan bersyukur karena kemenangan saya pasti ada campur tangan dan ijin Allah. Dan jika gagal, saya akan bersyukur akan pelajaran baru yang saya terima dari Allah.
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini semua dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka". (Q.S. Ali Imran : 191)
Baca juga : Kelapangan Jiwa, Kunci Menyembuhkan Luka
Kita Hanyalah Seorang Hamba Yang Tak Berdaya
Sebagaimana manusia diciptakan dari sari pati tanah melalui setetes mani, maka kita bukanlah siapa-siapa tanpa pertolongan Allah. Jadi ketika kita lupa, minta maaflah pada Allah. Saat kita salah, mohon ampunlah. Jika beban kita terasa berat, sampaikanlah agar Allah ringankan. Jikalau permasalahan terasa pelik, mohonlah kasih sayang Allah. Dan ketika merasa takut, mintalah perlindungan padaNYA. Dengan menyadari bahwa kita hanyalah seorang hamba yang tak berdaya, maka lika liku hidup akan menjadi perjalanan yang sarat makna. Tak ada lagi meratapi diri, tak akan ada penyesalan yang berkepanjangan. Ketika kita telah berdamai dengan hati, maka akan lebih mudah mencintai diri sendiri.
Selain dua hal di atas, lingkungan yang positif serta support system yang kuat akan menjadi pemacu (booster) untuk bisa mencintai diri, sekaligus perisai saat kita dalam keadaan rapuh atau terpuruk. Setelah kita bisa menerima diri secara menyeluruh, barulah kita dapat melakukan hal-hal yang menyenangkan, mengembangkan potensi, menyisihkan waktu khusus untuk me time dan lain sebagainya dapat digunakan menjaga self love itu sendiri.
Menginspirasi
ReplyDelete